Author : Kxanoppa & EL
Title : The Mystery Of Hoon’s
Genre : Mystery, Fantasy, Angst, Romance, Friendship
Tags :
-
Lee
Sungmin
-
Cho
Kyuhyun
-
Kim
Heechul (Hee)
-
Han
Yong Kyo (OC)
-
Hoon
(OC)
-
Moon
(OC)
-
Ha
(OC)
Rating : G
Length : 3.502 words
Notes : Pure. Original. No bash. No copy. Happy reading ^^!
Don’t forget to comment!! (udah pernah dipublish di http://superjuniorff2010.wordpress.com/2013/04/06/the-mystery-of-hoons-13/)
(Prolog)
Bagaikan gelombang air laut yang
tak menentu, kadang tenang dan kadang bergejolak hebat. Begitulah hidup.
Tenang, ketika semua berjalan dengan baik dan seturut dengan apa yang kita
harapkan. Bergejolak, ketika masalah datang dan menggoyahkan keyakinan kita. Di
saat gelombang laut berada pada keadaan yang tenang, hal yang tak terduga
terjadi dan menggemparkan seisi lautan. Tampak 2 orang telah terjun dari atas
tebing yang cukup tinggi dan jauh dari atas permukaan laut, menimbulkan bunyi
hantaman yang menggema dan mengejutkan seluruh penghuni kerajaan yang
mengetahui kabar itu.
“Maafkan kami, Yang Mulia.. Kami
tidak berhasil menangkap mereka karena mereka telah lebih dulu menerjunkan diri
ke laut..”
“Apa? Menerjunkan diri ke laut?”
“Benar, Yang Mulia…”
Sang pewaris tahta tampak tak
percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh salah seorang prajurit
padanya.
“Tabib itu.. Aku tidak akan
pernah memaafkannya!”
****
Flashback
“Besok adalah hari pernikahanmu.
Apa kau sudah siap?” Tanya Paduka Raja, ayah dari sang pewaris tahta kerajaan
yang bernama Moon.
“Ya, Ayah.. Aku tahu. Memikirkan
itu membuatku semakin gugup..” jawab Moon kepada ayahnya dengan kepala
tertunduk tanda hormat, mengikuti tata krama yang telah diajarkan kepadanya
jika sedang berbicara kepada orang yang lebih tua.
“Permisi, Paduka Raja.. Maaf atas
kelancangan kami yang telah menyela pembicaraan Paduka Raja. Kami datang untuk menyampaikan
sebuah berita duka. Calon mempelai Yang Mulia Moon sedang sakit keras..” ujar
salah seorang dayang yang tiba-tiba datang dan menyela pembicaraan antara Moon
dan ayahnya.
“Apa? Ha jatuh sakit?” Tanya Moon
yang terkejut begitu mendengar kabar itu.
“Benar, Yang Mulia. Kabarnya
belum ada seorang tabib-pun yang berhasil menemukan dan menyembuhkan
penyakitnya..” jawab dayang itu lagi dengan kepala tertunduk penuh sikap
hormat.
“Apa yang harus kita lakukan,
Ayah? Bagaimana dengan pernikahanku?” Moon begitu gundah dan gelisah, tidak
tahu apa yang harus dilakukannya.
“Tenanglah, Anakku.. Aku tahu ada
seorang tabib yang sangat sakti. Dia bisa menyembuhkan segala penyakit. Dia
tinggal tidak jauh dari sini. Perintahkan beberapa orang untuk mencarinya.
Orang itu bernama Hoon..”
****
Setelah mendapatkan informasi
dari ayahnya tentang seorang tabib yang sakti bernama Hoon, Moon memerintahkan
beberapa orang untuk segera mencarinya dan mengabarkannya pada keluarga Ha,
calon mempelainya. Sejak Hoon berhasil ditemukan, Ha terus mendapatkan
perawatan khusus dalam upaya penyembuhan sakitnya. Sudah beberapa hari berlalu
sejak Hoon pertama kali merawatnya dan itu berarti bahwa pernikahannya dengan
Moon menjadi tertunda.
“Sepertinya akan memakan waktu
yang tidak sebentar sampai kau bisa benar-benar pulih..” ucap Hoon tanpa
menunjukkan rasa hormatnya sedikitpun pada Ha, yang merupakan keturunan
keluarga bangsawan.
“Jika kau bicara denganku
setidaknya tunjukkan sedikit rasa hormatmu! Kau tahu aku keturunan keluarga
kerajaan.. Aku bisa mengadukan tindakanmu ini pada Paduka Raja..” ancam Ha yang
tidak suka dengan sikap Hoon yang cenderung seenaknya.
“Kalau kau mengadukanku maka aku
akan dipenjara, dan itu juga berarti bahwa kau tidak akan pernah sembuh dari
sakitmu..” balas Hoon tak mau kalah, membuat Ha mendengus kesal mendengar
ucapannya.
“Kudengar kau akan segera menikah
dengan sang pewaris tahta dari kerajaan tetangga. Tapi sepertinya takdir tidak
menghendakinya..” ujar Hoon lagi tanpa pikir panjang yang semakin menyulut emosi
Ha.
“Apa maksudmu? Hentikan omong
kosongmu itu atau aku akan benar-benar memenjarakanmu seumur hidup!” seru Ha
penuh amarah.
“Hey hey, santailah. Kenapa kau
harus semarah itu? Kau itu sedang sakit, apa kau lupa? Lagipula aku tidak
bercanda dengan apa yang baru saja aku katakan.”
“Apa kau hendak memprovokasiku
dengan segala omong kosongmu itu? kau mempermainkan aku?”
Hari terus berlalu, memberikan
ruang tersendiri bagi Hoon dan Ha untuk menghabiskan waktu bersama. Tanpa
disadari, hal itu membuat perasaan dan pemikiran Hoon akan Ha menjadi di luar
kendali. Hoon tidak bisa menghentikan segala kegundahan yang telah berkecamuk
dalam hati dan pikirannya selama ini. Kegundahan untuk bisa mengakui bahwa ia
telah jatuh hati pada Ha, calon mempelai bangsawan Moon. Sementara itu, di luar
sepengetahuan Hoon, bangsawan Ha yang selama ini menjadi pasiennya juga telah
menyimpan rasa tersendiri padanya. Perasaan yang ia tahu sungguh tak pantas
bagi seorang yang sebentar lagi akan menikah.
“Bagaimana keadaan Ha? Apa kau sudah
berhasil menyembuhkan sakitnya?” Tanya Paduka Raja, ayah bangsawan Ha kepada Hoon.
“Tentang itu… Aku tidak begitu
yakin, Paduka Raja. Sepertinya akan butuh beberapa hari lagi..” jelas Hoon
singkat kemudian kembali ke kamar Ha untuk memeriksanya.
“Apa maksudmu beberapa hari lagi?
Aku sudah merasa baik. Aku pikir aku sudah sehat..” terang Ha yang tidak terima
dengan pernyataan Hoon bahwa dirinya butuh beberapa hari lagi untuk benar-benar
pulih.
“Ya. Aku tahu. Aku hanya butuh
beberapa hari lagi.. Untuk bisa berada di sini, bersamamu..” ucapan yang keluar
dari mulut Hoon begitu mengejutkan bagi Ha.
“Apa? Apa kau sudah gila?”
“Ya, mungkin aku memang sudah
gila. Tapi aku tidak bisa memendamnya lebih lama lagi. Aku tidak bisa
mengendalikannya. Aku tahu kau juga merasakan hal yang sama..”
Bangsawan Ha terdiam begitu
mendengar perkataan Hoon. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan karena
sepertinya pikirannya telah berhasil terbaca oleh tabib misterius itu.
bagaimanapun, Ha juga tidak bisa membohongi perasaannya bahwa ia telah jatuh
hati pada Hoon dan perasaannya pada Moon telah memudar.
“Ikutlah bersamaku..” ajak Hoon
pada bangsawan Ha, yang kemudian diikuti olehnya.
“Kalaupun aku harus mati setelah
ini, aku harap aku bisa mati bersamamu..”
“Pakailah ini..” lanjut Hoon lagi
sembari memberikan sebuah cincin emas.
“Apa ini?” Tanya Ha begitu
penasaran dan heran.
“Cincin ini yang akan
mempertemukan kita kembali pada kehidupan berikutnya..”
“Apa maksudmu?”
“Karena di kehidupan sekarang, kita
tahu kita tidak akan bisa bersatu..”
****
“Paduka Raja, sepertinya sesuatu
telah terjadi. Yang Mulia Ha tidak ada di kamarnya, begitupun tabib itu..” seru
seorang dayang yang menemukan Ha sudah menghilang dari istana bersama dengan
Hoon.
“Apa katamu? Dasar tabib tidak
tahu diri! Cepat temukan mereka! Aku akan menghukum tabib itu begitu kalian
menemukannya..”
“Baik, Paduka Raja..”
Tidak lama berita itu telah
tersiar hingga ke kerajaan bangsawan Moon, membuat Moon begitu tak percaya
dengan apa yang telah Ha lakukan padanya, bahwa Ha dan tabib itu telah
mengkhianatinya. Tanpa pikir panjang, Moon segera memerintahkan beberapa orang
prajurit untuk bisa segera mencari dan menemukan Ha. Moon sebagai seorang
pewaris tahta, tentu tidak bisa berdiam diri begitu saja.
“Maafkan kami, Yang Mulia.. Kami
tidak berhasil menangkap mereka karena mereka telah lebih dulu menerjunkan diri
ke laut..”
“Apa? Menerjunkan diri ke laut?”
“Benar, Yang Mulia…”
Sang pewaris tahta tampak tak
percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh salah seorang prajurit itu
padanya.
“Tabib itu! Aku tidak akan pernah
memaafkannya!!”
****
Story
Line :
“Ah, melelahkan sekali menata dan
membersihkan rumah seperti ini.. Setelah sekian lama akhirnya aku bisa tinggal
di rumah sendiri..” ujar Kyuhyun setelah selesai menata dan membersihkan rumah
baru yang diberikan oleh ayahnya padanya.
“Ne, dan setelah sekian lama kita
tinggal bersama sekarang kita sudah harus berpisah..” balas Sungmin yang selama
ini menjadi teman 1 dormnya selama berkuliah di universitas yang sama.
“Kau benar, Hyung. Tapi kau tidak
perlu cemas. Datanglah kemari kapanpun kau mau, lagipula ini tidak terlalu jauh
dari kampus..”
“Yah.. aku akan sangat
merindukanmu..” ucap Sungmin lagi sembari menepuk pundak Kyuhyun.
“Bukankah sebentar lagi kau akan
lulus? Jika ada seseorang yang harus dirindukan setelah ini, seharusnya itu
kau! Setelah lulus kau akan meninggalkanku..” seru Kyuhyun sambil meninju
lengan Sungmin pelan, membuat keduanya sempat tertawa kecil.
Hari itu adalah hari pertama
Kyuhyun menempati rumah barunya, dan tak dapat dipungkiri bahwa saat pertama
seperti itu membuatnya sedikit paranoid mengingat ia kini harus tinggal
sendirian di rumah yang cukup luas itu. berapa kalipun ia mencoba meyakinkan
dirinya bahwa tidak ada apa-apa dan bahwa dirinya adalah seorang pria sejati,
ia tetap akan terkejut hebat ketika mendengar suara gaduh dari barang yang
jatuh atau sekedar suara angin yang masuk melalui jendela dan pintu yang belum
ditutup. Sampai akhirnya suatu malam, ia mendapat mimpi buruk yang membuatnya
terbangun dan tidak bisa tidur lagi. Sebuah mimpi yang begitu aneh, seolah
hendak menyampaikan sesuatu yang tersembunyi dari rumah itu.
“Hyung, aku pikir ada yang tidak
beres dengan rumah ini..” seru Kyuhyun kepada Sungmin melalui ponselnya.
“Apa maksudmu? Sudahlah jangan
berpikir yang tidak-tidak. Tutup telponmu dan kembali tidur..” balas Sungmin
yang harus ikut terbangun karena harus menerima telpon dari Kyuhyun.
“Tapi Hyung, aku serius----“
“Klik!” Sungmin sudah lebih dulu
memutuskan sambungan telponnya ketika Kyuhyun bahkan belum menyelesaikan
kalimatnya.
Kyuhyun berusaha untuk kembali
tidur dan ia berhasil. Tapi tidak seperti yang ia harapkan, karena ia harus
kembali tertidur dengan mimpi buruk sejenis yang kembali menghantui pikirannya.
****
Kyuhyun berusaha mengingat
mimpinya semalam dan mencoba memecahkan misteri apa yang diberikan oleh
mimpinya itu.
“Kenapa kau melamun terus? Apa
kau sakit?” Tanya Sungmin yang heran dengan perubahan sikap Kyuhyun secara tiba-tiba.
“Hyung. Aku rasa aku mimpi aneh
sekali dan itu terjadi 2 kali dalam semalam kemarin..”
“Kau ini bicara apa? di jaman
seperti ini masih saja memikirkan arti mimpi..?”
“Bukan begitu, Hyung.. Aku
serius.. Sepertinya rumah baruku menyimpan banyak misteri..” terang Kyuhyun
yang berusaha meyakinkan Sungmin.
“Sepertinya kau kelelahan.
Sudahlah, sekarang kita pulang saja..”
****
Sepulang dari kuliahnya, Kyuhyun
membeli beberapa buah tanaman setelah sempat melewati toko tanaman dalam
perjalanannya menuju ke rumah. “Sepertinya dengan sedikit tanaman akan membuat
rumah ini terasa lebih sejuk dan nyaman..” gumamnya pada diri sendiri dan mulai
bersiap untuk bisa menanamnya di halaman rumahnya. Kyuhyun mulai menggali tanah
halamannya untuk bisa menanam tanaman yang baru saja ia beli, tapi niat itu
terurungkan begitu ia menemukan sesuatu yang keras mengenai sekop yang ia
gunakan saat itu. ia terus menggalinya dan menariknya keluar.
“Sebuah.. cincin..?” Kyuhyun
begitu tak percaya dengan apa yang telah ia temukan di halaman rumahnya.
Kyuhyun memungutnya dan membersihkannya dari kotoran tanah yang membalutnya.
Sepertinya cincin itu sudah terpendam dalam waktu yang lama. Karena penasaran
Kyuhyun mencoba memakainya. Ternyata ukuran cincin itu sangat pas padanya dan
sesuatu yang tak terduga seketika terjadi begitu ia menyelipkan cincin itu ke
jari manisnya. Sesuatu yang tidak ia perkirakan akan terjadi padanya. Sebuah
penglihatan, yang menunjukkan padanya sebuah kehidupan lain masa yang tidak
pernah ia ketahui sama sekali sebelumnya.
****
Sudah menginjak tahun keempat,
sejak Kyuhyun memutuskan untuk kuliah di jurusan kedokteran. Berbeda dengan
mantan teman se-dormnya, Lee Sungmin, yang lebih memilih jurusan ekonomi. Hal
itu juga mengartikan bahwa Kyuhyun sudah mulai disibukkan dengan segala
kegiatannya yang lebih sering praktik di rumah sakit.
Setelah kejadian itu, Kyuhyun
jadi sering melamun dan memikirkannya sendirian. Sampai suatu ketika, setelah
ia selesai dari kuliahnya, ia merasa seseorang tengah mengikutinya dalam perjalanannya
pulang.
“Kau harus segera menemukannya..”
tiba-tiba suara seorang pria tak dikenal terdengar dan membuat Kyuhyun
menghentikan langkahnya.
“Siapa itu?” Tanya Kyuhyun mulai
panic karena tidak menemukan satu orangpun yang berada di jalan yang sama di
tempat ia berada saat itu. “Siapa kau? Tunjukkan dirimu!” seru Kyuhyun memaksa
si pelaku untuk segera menunjukkan batang hidungnya.
“Kau tidak perlu tahu siapa aku.”
Ucap pria itu lagi yang kini sudah berada di hadapannya.
“Whoaa!!” pekik Kyuhyun yang
terkejut melihat pria tak dikenal sudah berdiri di depannya.
“Kau harus segera menemukannya..”
Ujar pria itu lagi kemudian menghilang begitu saja, membuat Kyuhyun harus
mengerjapkan matanya berkali-kali, memastikan bahwa dirinya tidak sedang
berkhayal. Karena merasa ada yang tidak beres, Kyuhyun mempercepat langkahnya
untuk bisa segera sampai ke rumah. Tapi sebelum ia sampai ke rumahnya dengan
selamat, seorang gadis tampak kesakitan setelah sebelumnya sempat terserempet
motor yang melintas dengan cepat.
“Neo gwenchana?” Tanya Kyuhyun
yang dengan segera menghampirinya.
“Sepertinya kau terluka.. Ikut
aku, aku bisa mengobatimu..” lanjut Kyuhyun lagi sebelum gadis itu sempat
menjawab.
****
“Gomawo.. Jadi… kau seorang
dokter?” Tanya gadis itu setelah Kyuhyun selesai mengobati luka-lukanya.
“Ah, aniyo. Aku masih belum bisa
dikatakan seorang dokter. Aku hanya masih belajar..”
“Ah.. Jadi kau calon dokter..
Siapa nama mu?” Tanya gadis itu lagi.
“Cho Kyuhyun. Bagaimana denganmu,
Nona?”
“Yong Kyo. Han Yong Kyo..” jawab
gadis itu dengan senyum merekah, sembari mengulurkan tangannya untuk bisa
bersalaman.
Melihat gadis itu tersenyum,
membuatnya mengingat sesuatu. Ia merasa pernah melihat gadis itu sebelumnya,
tetapi ia tidak bisa mengingatnya dengan jelas.
“Baiklah, Yong Kyo ssi. Senang
bertemu denganmu..” ucap Kyuhyun sembari membalas uluran tangannya.
“Tapi..Apakah menurutmu kita
pernah bertemu sebelumnya?” Tanya Kyuhyun tiba-tiba yang membuat gadis itu
heran.
“Ne?”
“Ah, tidak, bukan apa-apa..
Pulanglah. Hati-hati..” Tampiknya, berusaha menutupi apa yang baru saja ia
pikirkan.
****
Setelah pertemuannya dengan gadis
itu, Kyuhyun tidak bisa berhenti memikirkannya. Ia terus berusaha mengingat
kembali apakah benar ia pernah bertemu dengan gadis itu sebelumnya. Dengan cincin
emas misterius yang masih tersemat di jari manisnya itu, ia merasa telah
mendapat kekuatan lebih. Kekuatan aneh yang membuatnya harus memikirkan
berbagai hal yang tidak masuk akal.
“Sungguh kepintaran dan
kesaktiannya sudah tidak dipungkiri lagi..” tiba-tiba suara itu muncul lagi dan
mengejutkan Kyuhyun yang tengah asik berpikir. “Hey! Si.. Siapa itu?!” pekik
Kyuhyun yang tampak ketakutan.
“Hanya keberaniannya yang mulai
diragukan..” ucap pria asing itu lagi tanpa menunjukkan dirinya.
“Apa.. Apa maksudmu?! Siapa kau?!
Jangan ganggu aku!” teriak Kyuhyun sambil berusaha mencari tempat persembunyian
di bawah meja jika pria itu tiba-tiba muncul lagi di hadapannya.
“Apa kau mencariku?” Tanya pria
asing itu yang sudah berada di atas meja, tempat ia bersembunyi.
“Kau!! Sebenarnya kau ini apa?!”
“Aku? Ah.. Kenapa kau begitu
terburu-buru? Baiklah aku akan memperkenalkan diriku. Kau bisa memanggilku
Hee..”
“Hee? Nama mu aneh sekali..”
“Apa?! Hey! Kau berani menghinaku
huh?! Aku adalah peri terhebat yang pernah ada di muka bumi ini, kau tahu.
Tadinya kupikir kau lebih baik dari Hoon. Ternyata kau sama saja! Bicara
seenaknya..” seloroh pria itu tidak terima.
“Apa? Kau apa..? Kau peri..?
Bagaimana ini semua bisa terjadi? Apa yang terjadi padaku?!” Kyuhyun kembali
panic mengetahui itu semua.
“Ne. Aku adalah peri penunggu
cincin yang sekarang kaukenakan. Aku ditugaskan untuk bisa menuntunmu dalam
menemukan bangsawan Moon dan bangsawan Ha yang ada di kehidupan sekarang..”
jelas pria dengan kostum serba hitam itu panjang lebar.
“Aku.. Aku benar-benar tidak
mengerti.. Aku akan melepaskan cincin ini sekarang juga dan semuanya akan
kembali seperti semula. Aku pikir ini sudah berlebihan..” seru Kyuhyun sembari
berusaha melepaskan cincin itu dari jarinya.
“ckckck.. Hentikan itu atau kau
akan melukai jari-jarimu..”
“Kenapa cincin ini tidak bisa
lepas?!”
“Tentu saja! Kau adalah
pemiliknya, dan begitu cincin itu menemukan pemilik sebenarnya ia tidak akan
bisa dilepaskan sampai kau berhasil menemukan apa yang ia cari..”
“Dan selama itu pula aku akan
terus ada di sekitarmu..” lanjutnya lagi lalu menghilang sedetik kemudian
setelah menyelesaikan kalimatnya.
“Ah jinjja!! Ini semua membuatku
gila!!” Kyuhyun mulai frustrasi dengan segala penglihatan yang diterimanya
dengan begitu tiba-tiba.
“Hey!! Dimana kau?! Jangan muncul
dan menghilang seenaknya! Jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi!” lanjut
Kyuhyun yang masih tidak bisa menerima penjelasan singkat dari Hee.
“Kau masih belum bisa
menyadarinya, tuan Hoon?” Tanya Hee yang tiba-tiba kembali muncul di tempat
yang berbeda dari sebelumnya, membuat Kyuhyun kembali terperanjat karena
terkejut.
“Namaku Kyuhyun! Cho Kyuhyun!
Bukan Hoon atau yang lainnya..!” seloroh Kyuhyun tidak terima dengan panggilan
Hee kepadanya.
“Jadi kau benar belum menyadarinya?
Ahh.. Terpaksa aku harus menjelaskannya padamu. Di kehidupan masa lalumu, kau
adalah seorang tabib sekaligus cenayang yang terkenal akan kesaktianmu. Kau
adalah reinkarnasi dari tuan Hoon..” jawab Hee menjelaskan.
“Apa maksudmu dengan reinkarnasi?”
ucap Kyuhyun kembali bertanya.
“Di kehidupan masa lalumu, kau
adalah tuan Hoon..”
“Lalu.. Kenapa jika aku
reinkarnasi dari Hoon itu? Aku harus melakukan apa? Kenapa aku harus terkait
dengan kehidupan yang sudah lalu?”
“Ini kasus yang cukup rumit untuk
dijelaskan. Ini tentang cinta segitiga, antara kau dan 2 orang keturunan
bangsawan di masa itu..”
“Cinta segitiga? Aku?” Kyuhyun
membelalakkan matanya, begitu tertegun mendengar penjelasan Hee yang semakin
membingungkan baginya.
“Ne. Kau harus menemukan reinkarnasi
dari 2 bangsawan itu, Ha dan Moon. Setelah kau berhasil menemukan mereka, maka
cincin itu akan bisa terlepas dengan sendirinya, dan aku bisa kembali ke masa
ku yang seharusnya di masa lalumu..”
****
“Kyuhyun-ah!” panggil Sungmin
begitu melihatnya di gerbang kampus.
“Ada apa, Hyung? Yong Kyo ssi?
Kenapa kau ada di sini?” Tanya Kyuhyun begitu ia menghampiri Sungmin dan
mendapati Yong Kyo juga ada di sana.
“Ah, annyeong haseyo, Kyuhyun
ssi. Kita bertemu lagi..” ucapnya dengan senyum tersungging di bibirnya.
“Kalian sudah saling kenal?”
Tanya Sungmin yang kini menjadi bingung.
“Ne. Aku menolongnya beberapa
hari yang lalu saat ia terserempet motor..”
“Geuraeyo? Wah, gomawoyo. Kasian
sekali Yong Kyo kalau kau tidak ada di sana waktu itu..” kata Sungmin sambil
menepuk lengan Kyuhyun pelan dan tertawa kecil.
“Ah, aku sampai lupa. Sebenarnya Yong
Kyo adalah pacarku. Aku hendak mengenalkannya padamu. Tapi karena kalian sudah
saling kenal maka itu bagus.. Semoga kita bertiga bisa menjalin hubungan yang
baik..” lanjut Sungmin lagi.
“Oh.. Ne..” Kyuhyun yang cukup
terkejut dengan pengakuan Sungmin sempat menjadi linglung dan menjawab
sekenanya. Ia melirik ke arah Yong Kyo dan mendapatinya tampak kikuk, sama
seperti yang dirasakannya saat itu.
Ada perasaan aneh yang menjalar
di sekujur tubuh Kyuhyun saat ia melihat Yong Kyo. Perasaan yang tidak bisa
dijelaskan dengan mudah. Begitu kompleks. Apakah mungkin jika Sungmin dan Yong
Kyo ada kaitannya dengan misteri tentang masa lalunya?
Di tengah lamunannya akan hal
itu, Hee kembali muncul di dihadapannya dengan tiba-tiba.
“Apa kau memikirkan sesuatu, tuan
Hoon?”
“Oh Tuhan! Sampai kapan kau akan
terus mengejutkanku seperti itu?! Dan aku Kyuhyun! Bukan Hoon atau siapapun!”
pekik Kyuhyun yang membuat hampir semua penghuni kelas saat itu menoleh ke
arahnya, termasuk dosen yang tengah mengajar saat itu.
“Lihatlah kelakuan emosionalmu.
Ckckck..” seloroh Hee sambil menguap tak acuh di atas meja Kyuhyun.
“Hey kau! Pergi dari sini dan
jangan ganggu aku!” seru Kyuhyun yang sudah tidak sabar dengan kelakuan peri
itu.
“Cho Kyuhyun!!! Keluar dari
kelasku sekarang juga!!” Tiba-tiba saja dosen yang tengah mengajar saat itu
menjadi sangat marah ketika Hee sudah lebih dulu menghilang dari pandangannya.
Ia lupa bahwa tidak ada yang bisa melihat Hee selain dirinya.
****
“Kau sudah mengacaukan kelasku
hari ini!” seru Kyuhyun penuh amarah.
“Kenapa aku? Kau sendiri yang
berteriak-teriak seperti orang aneh..”
“Haisshh!!” Kyuhyun kemudian
mempercepat langkahnya untuk pulang dan berusaha mendahului Hee yang berjalan
dengan santai bersamanya.
“Jangan ikuti aku!”
“Bagaimana aku tidak mengikutimu
jika cincin itu ada padamu?”
“Aaarrgghhh….!! Baiklah,
baiklah!! Aku sudah sangat stress saat ini. Sekarang beritahu aku siapa Ha dan
siapa Moon, lalu kau bisa pergi dari kehidupanku..!” pekik Kyuhyun kesal.
“Kalau itu, cari saja sendiri..” timpal
Hee yang kemudian kembali melakukan aksi ‘petak-umpet’nya, dengan muncul dan
hilang seenaknya.
“Hey!! Aisshh.. Dasar peri
menyebalkan!” gerutu Kyuhyun yang mengetahui Hee sudah lenyap begitu saja.
“Apa katamu? Menyebalkan?” tampik
Hee yang sudah muncul lagi di hadapannya.
“Kalau kau mau mengejutkanku
dengan trik yang sama, itu tidak akan berhasil..” ucap Kyuhyun bangga.
“Ah, sebelum kau menghilang lagi,
ada sesuatu yang ingin kutanyakan. Kau bilang, kalau ini kisah tentang cinta
segitiga antara seorang cenayang dengan 2 orang bangsawan?”
“Sebenarnya ini bukan cinta
segitiga. Lebih tepatnya, ini kisah tentang seorang cenayang dan seorang
bangsawan yang tidak bisa bersatu..”
“Kenapa begitu?”
“Karena itu adalah sebuah cinta
yang terlarang.. Di masa itu, seorang keturunan bangsawan tidak boleh menjalin
hubungan seperti itu dengan cenayang..”
****
“Hyung, apa kau percaya pada
reinkarnasi? Maksudku, orang yang terlahir kembali dari kehidupan masa lalu..”
Tanya Kyuhyun yang membuat Sungmin heran.
“Kenapa kau tiba-tiba menanyakan
itu? Akhir-akhir ini sepertinya kau jadi sedikit aneh..”
“Ah, sudahlah lupakan saja..”
Hari terus berlalu dan itu
membuat Kyuhyun semakin gelisah karena tak kunjung menemukan jawaban atas
misteri yang kini ditanggungnya. Cincin itu seakan makin menghimpit jari
Kyuhyun dan membuatnya sakit karena kesesakan. Hal yang dialaminya sungguh di
luar akal sehat, tapi tidak ada yang bisa dilakukannya selain mengikuti
perkataan peri itu dan memenuhi tugas yang sudah dibebankan padanya, bahwa ia
adalah reinkarnasi Hoon dan harus menemukan reinkarnasi dari 2 orang lainnya.
Kyuhyun kembali larut dalam
pikirannya, hingga akhirnya ia mendapati sesuatu yang selama ini telah ia cari.
Ia melihat cincin yang sama dengan miliknya, tergantung apik di tas yang di
bawa Sungmin. Entah sudah sejak kapan Sungmin membawa cincin itu. Apakah cincin
itu benar miliknya atau tidak, Kyuhyun masih belum yakin dan memilih untuk tetap
diam, tanpa mengatakan apapun tentang itu pada Sungmin.
****
“Bagaimana harimu, tuan Hoon? Apa
kau sudah menemukan mereka?” Tanya Hee yang lagi-lagi muncul secara tiba-tiba
di sembarang tempat sesuka hatinya. Namun kali ini karena sudah mulai terbiasa,
Kyuhyun tidak panic seperti sebelumnya saat ia mendapati Hee yang muncul secara
mengejutkan.
“Entahlah.. Tadi aku melihat
cincin yang sama dengan cincin yang kukenakan..”
“Benarkah? Ah.. Karena aku
keasikan tidur jadi melewatkan hal sepenting ini.. Jadi kau sudah
menemukannya?”
“Apa maksudmu? Kau tidak pernah
cerita jika cincin itu dimiliki orang lain selain aku..”
“Begitukah? Ehm.. Mungkin aku
melupakannya? Cincin itu memang bukan hanya kau yang memilikinya.. Ada 1 orang
lagi, dan dari situlah kau bisa menemukan mereka..”
“1 orang lagi? Jadi maksudmu
Sungmin Hyung juga adalah bagian dari masa laluku?”
“Kalau dia pemilik cincin lainnya
yang kau maksudkan itu, maka jawabanku adalah ya..”
“Dari antara Ha dan Moon, siapa
yang memiliki cincin itu di masa lalu?”
“Ehm.. Haruskah aku menjawabnya?”
kata Hee balik bertanya.
“Tentu saja!”
“Entahlah, aku tidak mengingatnya
dengan jelas tapi sepertinya orang itu…”
“Orang itu siapa?” desak Kyuhyun
yang sudah tidak sabar mendengar jawaban atas rasa penasarannya.
“Orang itu adalah bangsawan Ha..”
“Tapi kenapa bangsawan Ha bisa
memiliki cincin yang sama dengan Hoon?”
“Itu karena… Karena…”
“Karena apa??”
“Karena Hoon dan bangsawan Ha
adalah sepasang kekasih yang tidak bisa bersatu itu..”
“Apa? Apa kau bercanda? Kalau
cincin itu dimiliki Sungmin Hyung, maka dia adalah reinkarnasi bangsawan Ha.
Dan itu juga berarti bahwa bangsawan Ha adalah seorang pria.. Apa maksudnya
dengan sepasang kekasih?” ucap Kyuhyun yang semakin tidak mengerti dengan
maksud perkataan Hee.
“Itu adalah alasan lain… Mengapa
mereka tidak bisa bersatu..”
****
To Be
Continued..
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar