Author : kxanoppa
Genre : romance, tragedy, angst
Cast : park chanyeol (exo-k), kris (exo-m), hwan sara (OC)
Rating : pg-15
Length : one-shot
Notes : hello! This is kxanoppa and this is just a fiction.
Park chanyeol belongs to God, SM ent, EXO, and his family while the story and
OC belong to me. Copying and bashing are not allowed! But I'd be thankful if
you can give me some feedbacks and appreciations through comment :D
“—Berjanjilah
padaku. Kau akan selalu ada saat aku membutuhkanmu dan tidak akan pernah
meninggalkanku—“
**
Suatu malam di pertengahan musim dingin, seorang pria
terlihat duduk seorang diri sambil sesekali melirik jam di pergelangan
tangannya. Wajahnya berubah cerah dengan mata berbinar dan senyum lebar ketika
dilihatnya seorang wanita yang berlari ke arahnya.
"Noona! Yogi yogi.." Seru pria itu sambil
mengayunkan tangannya, meminta wanita itu agar lebih cepat.
Wanita itu menghentikan larinya sebelum sampai karena
terengah dan mencoba mengatur nafasnya yang pendek karena lelah. Kepalanya
pening dan pandangannya tiba-tiba mulai buram. Park Chanyeol yang mengetahui
itu langsung menuju ke tempatnya dengan raut cemas.
"Noona gwenchana?" Tanya Chanyeol panik.
"Ah.. Gwenchana. Aku hanya lelah setelah berlari,"
jawab wanita itu sambil tersenyum.
"Noona pasti lelah. Maafkan aku karena memintamu keluar
di malam yang sedingin ini. Wajah noona pucat sekali, noona pasti
kedinginan," ujar Chanyeol dengan nada penyesalan.
"Aniya. Aku baik-baik saja, Chanyeol-ah," balas
wanita itu meyakinkan.
Tak lama setelah itu, Chanyeol sudah berjongkok didepannya
lalu berkata, "Sara noona, ayo naik ke atas punggungku. Aku akan
menggendongmu sampai ke cafe itu!" Serunya antusias dengan salah satu
tangannya yang menunjuk ke arah cafe yang dimaksud.
Sara yang melihat itu sempat terkejut dan ragu. Ia merasa itu
akan merepotkan bagi Chanyeol. Tapi ia tidak bisa memungkiri kenyataan bahwa
saat itu ia benar-benar merasa lelah. Akhirnya ia putuskan untuk menuruti
kemauan kekasihnya itu. Sesekali bersikap manja tidak apa-apa 'kan?
Selama perjalanan, Chanyeol tidak merasa terbebani
sedikitpun. Ia justru tersenyum lebar dan bersenandung sangat gembira seperti
anak kecil yang menggemaskan. Mengetahui itu Sara jadi tersentuh. Perkiraan
Sara bahwa Chanyeol akan menurunkannya di depan cafe ternyata salah. Chanyeol
terus membawanya hingga memasuki cafe dan membuat semua pelayan juga pengunjung
yang ada di sana memperhatikan mereka berdua. Alhasil, Sara harus merunduk
menutupi wajahnya yang bersemu merah karena malu.
"Chanyeol-ah," panggil Sara, berusaha meminta
Chanyeol untuk segera menurunkannya.
"Nah, tuan putri, kita sudah sampai," ujar Chanyeol
tanpa mengindahkan panggilan Sara sebelumnya.
Sara masih menunduk berusaha menutupi rasa malunya, setelah
ia duduk di salah satu bangku.
"Noona kenapa wajahmu merah? Ah, kyeoptaa.." Goda
Chanyeol yang tidak ditanggapi oleh Sara.
"Noona~ noona noona noona noona~" panggil Chanyeol
manja beberapa kali.
"Waeee?" Balas Sara sedikit gemas.
"Apa noona marah? Kenapa diam saja?"
"Aniya. Geunyang... Ah, dwaesseo.." Sara masih
belum bisa menatap mata Chanyeol. Bukan berarti dia marah. Dia hanya belum bisa
menormalkan detak jantungnya.
Tak lama setelah itu pelayan datang menghampiri mereka dan
memberikan buku menu. Chanyeol memilih dengan riang ketika Sara memutuskan
untuk menyamakan pesanannya. Malam itupun mereka habiskan berdua di cafe sambil
menghangatkan diri dari dinginnya udara di luar.
"Ah.. Aku senang sekali akhirnya bisa bersama noona lagi
malam ini!" Seru Chanyeol yang kembali memulai percakapan.
"Kau ini. Bukankan kemarin-kemarin kita juga selalu
bertemu?" Balas Sara.
"Noona! Aku 'kan bosan harus belajar seharian. Hatiku
sepi dan sengsara saat noona tak ada dalam jarak pandangku,"
Sara tertegun mendengar pernyataan itu. Ia tidak bisa berkata
apa-apa sebagai balasannya.
"Noona! Mulai sekarang berjanjilah padaku. Kau akan
selalu ada saat aku membutuhkanmu dan tidak akan pernah meninggalkanku.
Araji?" Pinta Chanyeol masih dengan senyum cerahnya. Sara benar-benar
merasa tersudut dengan permintaan itu. Jauh di dalam lubuk hatinya, hal itu
juga adalah keinginan terbesarnya.
Sara membalas sendu tatapan penuh binar milik Chanyeol,
sebelum berkata "ne.. Arasseo, Chanyeol-ah.."
Hari semakin larut. Chanyeol pun memutuskan untuk segera
mengantarkan Sara pulang. Namun Sara menolaknya dengan alasan tidak ingin
merepotkan Chanyeol.
"Noona yakin tidak ingin kuantar?" Tanya Chanyeol
sekali lagi.
"Eung. Tidak apa-apa, Chanyeol-ah. Pulanglah dan cepat
tidur. Besok kau harus sekolah," balas Sara.
"Noona.. Yakin tidak apa-apa?"
"Aigu... Apakah aku terlihat selemah itu? Aku akan
baik-baik saja. Percayalah," ucap Sara meyakinkan.
Setelah benar-benar yakin, Chanyeol pun menurut untuk kembali
ke dormnya. Chanyeol bersekolah di salah satu sekolah elit dengan banyak
peraturan dan mengharuskannya tinggal di dorm bersama teman-teman sekolahnya.
Meskipun Sara terpaut 3 tahun lebih tua, Chanyeol sangat menyayanginya.
Hubungan mereka sudah terjalin selama hampir 1 tahun dan Sara berhasil mengubah
Chanyeol yang pemurung menjadi Chanyeol yang periang dan bahagia. Bagi
Chanyeol, Sara adalah sumber kebahagiaannya. Tidak peduli jika ada begitu
banyak perbedaan di antara mereka.
**
Sesampainya di rumah, Sara dikejutkan dengan keadaan rumah
yang berantakan. Botol-botol minuman dan bungkus makanan berserakan. Baru saja
ia hendak membereskannya, seseorang justru mengejutkannya.
"Ya! Hwan Sara!" Pekik seorang pria tinggi berparas
tampan dengan garis wajah yang mirip dengan Sara.
"K-kris oppa," balas Sara terkejut.
Pria bernama Kris itu berjalan mendekati Sara dan menoyorkan
kepala Sara dengan keras.