Title :
Remember The Days - 2
Author :
Kxanoppa
Genre :
Bromance, Friendship
Tags :
Lee Donghae, Cho Kyuhyun, Lee Hyukjae, Lee Miran (OC),
Kim Younghyun (OC), Louise Park (OC), tuan&nyonya Lee (OC), tuan&nyonya
Cho (OC), tuan&nyonya Kim (OC), bibi Jung (OC)
Length :
Chaptered
Rating :
Pg-15
Notes :
Ff ini terinspirasi dari ff lain yg berjudul "A
Song For You". Dgn ide & beberapa bagian cerita yg sudah dirombak
& dimodifikasi. No bash. No copy-paste. No plagiarism. Just read it &
hopefully u guys amused. Jgn lupa komennya. Kalo responnya positif, aku bakal
bikin & kirim lanjutannya. Gomawo!
"You said you'd always be there for
me, but you're not. And it's because of me. It's my fault"
*Storyline*
Pagi-pagi sekali, Donghae sudah pergi kesekolahnya. Ia
berniat mengurus perihal pengundurandirinya dari sekolah.
Saat ia hendak membuka pintu ruang guru, seseorang
juga keluar dari sana di saat yang bersamaan. Seseorang itu adalah Lee Hyukjae,
yang juga menjabat sebagai ketua kelas di kelas mereka.
"Hyukie-ah.." Sapa Donghae saat dilihatnya
sahabat sekaligus teman sebangkunya itu. Hyukjae terkejut melihat Donghae
datang pagi sekali, tak seperti biasanya.
"Bong sonsaengnim." Sapa Donghae sopan
setelah memasuki ruang guru.
"Donghae-ah. Wae geuraeyo?" Tanya wali
kelasnya itu ramah, mengingat Donghae adalah salah satu murid kesayangannya.
"Ehm.. Saya ingin mengajukan pengundurandiri dari
sekolah, saem." Tutur Donghae sambil menunduk.
"Mworago? Kau mau berhenti sekolah? Yak, Hae-ah.
Sebenarnya ada apa? Dimana appa dan eomma-mu?" Tanya guru bermarga Bong
itu menuntut penjelasan lebih.
Mendengar itu Donghae mengangkat wajahnya dan menatap
ragu guru dihadapannya. Ia terpaksa menceritakan semua hal yang terjadi di
keluarganya belakangan ini hingga mengharuskannya berhenti sekolah.
Setelah berhasil membujuk wali kelasnya untuk
mengijinkan dan membantu proses pengurusan dirinya berhenti sekolah, Donghae
berterimakasih dan pamit untuk segera beranjak dari ruangan guru. Saat ia
keluar, terlihat Hyukjae masih berdiri di dekat pintu sambil membawa daftar
absen kelasnya, sengaja menunggunya.
"Kau benar-benar pergi?" Tanya Hyukjae
serius namun tak menghilangkan gurat kesedihan dari matanya. Donghae terdiam
dan membalas tatapan Hyukjae dengan tatapan sendu miliknya. Hyukjae memilih
untuk mengalihkan pandangannya dan mengepalkan salah satu tangannya yang bebas.
"Gomawo untuk semuanya, Hyuk. Kau teman baikku
sejak kelas 1, seseorang yang paling mengerti aku." Ucap Donghae tulus
seraya memeluknya.
"Kuharap kita masih bisa berteman sampai
selamanya. Aku titip Kyuhyun. Gantikan posisiku, jadilah sahabatnya juga."
Pinta Donghae setelah melepaskan pelukannya. Hyukjae yang mendengar itu mulai
menitikkan airmatanya.
**
Selesai dengan urusan sekolahnya, Donghae langsung
pergi menuju rumah sakit untuk melihat perkembangan kondisi eomma-nya. Mengenai
penyakit eomma-nya, Donghae dan Miran sama sekali tidak tahu. Appa mereka tentu
merahasiakan hal tersebut.
Sesampainya di rumah sakit, Donghae dikejutkan oleh keributan
yang berasal dari kamar rawat eomma-nya. Secepat mungkin ia segera mendekati
kamar itu.
"Hae-ah, bawa Miran denganmu dan cepat cari
taksi. Kita akan pulang hari ini juga." Perintah tuan Lee begitu melihat
Donghae yang mendekat.
Donghae tidak mengerti apa yang terjadi, tapi dengan
sigap ia menuruti perintah appa-nya agar tidak semakin memperkeruh suasana.
"Appa, apa yang terjadi? Eomma tampak masih
pucat, apakah eomma sudah sembuh?" Tanya Donghae polos begitu mereka semua
telah berada di dalam taksi.
"Biaya rumah sakit mahal. Bantuan pemerintahpun
tidak cukup untuk melunasinya, Hae-ah. Sudahlah. Kau tidak akan mengerti
meskipun aku menjelaskannya." Papar tuan Lee sambil masih memeluk istrinya
yang sakit di dalam taksi itu.
Ucapan appa-nya terus terngiang dipikirannya. Donghae
mengerti benar apa maksud appa-nya dan itu semakin meyakinkannya bahwa
keputusan berhenti sekolah adalah hal yang benar. Setelah keluar dari rumah
sakit, mereka bertiga -tuan Lee, Donghae, dan Miran saling berbagi tugas untuk
menjaga nyonya Lee. Di bantu dengan obat-obatan untuk menahan rasa sakit
sementara. Tuan Lee masih sangat terpukul dengan kenyataan bahwa istrinya
menderita sakit parah dan hanya mengandalkan keajaiban. Tuan Lee berusaha untuk
bisa berlapangdada dan ikhlas jika sewaktu-waktu istrinya akan pergi
meninggalkannya.
**
Sepulang sekolah, Kyuhyun sudah ditunggu sebuah mobil
sedan mewah yang di bawa oleh supirnya. Ia berencana untuk meminta ijin pada
supirnya agar mau mengantarnya ke rumah sakit sebentar sebelum pulang ke rumah.
Tapi rencana itu gagal ketika ia harus dikejutkan oleh kenampakan appa-nya dari
dalam mobil itu. Ternyata appa-nya juga ikut menjemputnya. Mengetahui itu,
Kyuhyun hanya bisa menunduk pasrah sambil berjalan mendekati mobil. Sesekali ia
memandangi gelang tali ditangannya dan merasa bersalah pada 'hyung'nya karena
tak bisa menepati perkataannya.
**
Hari demi hari, kondisi nyonya Lee semakin memburuk.
Hal itu membuat tuan Lee mau tidak mau harus memberitahukan yang sebenarnya
pada kedua anaknya. Donghae sangat terkejut dengan kabar itu, sedangkan Miran
yang masih terlalu kecil belum sepenuhnya paham pada penjelasan appa-nya.
"Mianhae, karena appa tidak jujur sejak
awal." Ucap tuan Lee setelah selesai dengan penjelasan singkatnya.
Donghae yang masih tidak bisa menerima itu langsung
berlari keluar rumah. Ia tidak memedulikan teriakan appa dan adiknya yang
berusaha memanggilnya. Donghae merasa sakit di-dadanya kembali menyerang. Ia
sangat sedih dengan keadaan eomma-nya. Sesak. Tubuhnya bergetar dengan airmata
yang siap turun kapanpun. Ia sadar bahwa sekuat apapun ia menahan, ia tetaplah
seorang manusia yang lemah. Di taman tak jauh dari rumahnya, ia menangis
seorang diri.
Tanpa sepengetahuan Donghae, mobil Kyuhyun melaju
melewati taman dimana Donghae berada saat itu. Kyuhyun yang kebetulan memandang
ke luar dari kaca mobilnya, terkejut melihat 'hyung'nya itu berdiri seorang
diri. Kyuhyun membuka kaca mobilnya dan berniat memanggil 'hyung'nya. Namun
Donghae sama sekali tak mendengar panggilannya. Kyuhyun membuka paksa pintu
mobil yang masih melaju, membuat tuan Cho dan supirnya terkejut bukan main.
"Yak, Cho Kyuhyun apa yang kau lakukan?! Kembali
sekarang juga!" Teriak tuan Cho dari dalam mobilnya namun tak dihiraukan
sedikitpun oleh pria kecil itu. Beruntung, mobil tidak melaju dalam kecepatan
tinggi. Mobil tuan Cho segera menepi dan berhenti. Kyuhyun berlari ke arah
'hyung'nya tanpa memperhatikan jalan disekitarnya. Donghae yang terus di panggil
masih tidak bergeming dan masih menunduk meratapi nasib keluarganya. Hingga
tiba-tiba sebuah mobil pick-up pengantar barang muncul dan melaju ke arah
dimana Kyuhyun berada. Kecelakaan itu tidak terhindari lagi. Belum sampai
Kyuhyun kecil menghampiri 'hyung'nya, pick-up itu sudah lebih dulu menghentikan
aksinya. Suara berdecit dari pick-up yang terlambat di rem dan tubuh Kyuhyun
yang terlanjur terpental setelah hantaman cukup keras dari rangkaian besi tua
itu membuat tuan Cho sangat sangat terpukul.