Title :
Remember The Days - 3
Author :
Kxanoppa
Genre :
Bromance, Friendship
Tags :
Lee Donghae, Cho Kyuhyun, Lee Hyukjae, Park Jungsoo,
Lee Miran (OC), Kim Younghyun (OC), Louise Park (OC), tuan Lee (OC),
tuan&nyonya Cho (OC), tuan&nyonya Kim (OC), Hwan Sanghee (OC)
Length :
Chaptered
Rating :
Pg-15
Notes :
Ff ini terinspirasi dari ff lain yg berjudul "A
Song For You". Dgn ide & beberapa bagian cerita yg sudah dirombak
& dimodifikasi. No bash. No copy-paste. No plagiarism. Just read it &
hopefully u guys amused. Jgn lupa komennya. Gomawo!
*Storyline*
Younghyun terkejut mendapati kenampakan seorang pria
yang sangat ia kenal dihadapannya.
"Hyukjae sunbae? Bagaimana kau bisa ada di
sini?" Tanya Younghyun penasaran pada seniornya sewaktu kuliah dulu
setelah sebelumnya ia menerima saputangan yang diulurkan pria itu.
"Yang jelas, tidak mungkin aku datang jauh-jauh
hanya untuk menemuimu, kan?" Jawab pria itu sambil terkekeh. Younghyun
hanya mencibir menanggapi guyonan sunbae-nya itu.
"Waeyo?" Kini giliran Hyukjae yang balik
bertanya. Younghyun terdiam dan mengalihkan pandangannya.
"Youngie-ah. Sesuatu terjadi kan? Kau bahkan
sampai harus menangis seperti itu. Ada apa?" Cecar Hyukjae yang menuntut
penjelasan.
"Sunbae, aku.." Younghyun menggigit bibir
bawahnya, mendesah pelan, kemudian melanjutkan kalimatnya. "Aku akan
dijodohkan dengan anak dari rekan bisnis orangtuaku. Aku tidak tahu harus
bagaimana. Perjodohan ini penting bagi kelangsungan bisnis kami dan orangtuaku
sangat mengharapkanku."
"Memangnya seperti apa putra rekan bisnis
orangtuamu itu?"
"Entahlah. Aku tidak terlalu memperhatikannya
saat makan malam bersama tadi." Jawab Younghyun apa adanya.
"Apa.. Sudah ada orang yang kau sukai?"
Pertanyaan itu membuat Younghyun tertegun. Ia menatap Hyukjae, menerka-nerka
apakah Hyukjae bisa membaca pikirannya.
"Jadi benar, ada yang kau sukai? Nugu?"
Hyukjae melancarkan serangannya lagi.
"Itu.. Itu aku.. Aku tidak tau apakah ini bisa
disebut cinta. Aku hanya begitu mengagumi seseorang dan tidak bisa tidur hanya
karena memikirkannya. Kukira ini hanya perasaan sesaat, namun ternyata aku
salah. Semakin hari peraaanku semakin bertambah padanya dan aku takut,
Sunbae.." Tanpa sadar Younghyun menceritakan semua yang membebani pikiran
dan perasaannya pada Hyukjae. Hyukjae terlihat mendengarkan dengan seksama.
"Kenapa kau takut?"
"Aku takut karena aku tahu bahwa kami tidak
mungkin bisa bersama. Aku hanya tidak bisa mengendalikan perasaan ini."
"Memangnya siapa dia? Kenapa kau pesimis bahwa
kalian tak mungkin bisa bersama?" Hyukjae yang semakin penasaran terus
melontarkan pertanyaannya yang terkesan menginterogasi.
"Dia.. Dia salah satu pelayan di restoran appa.
Namanya.. Lee Donghae.." Ucap Younghyun dengan pandangan yang mulai
menerawang, diikuti dengan senyum hambarnya. Merasa begitu lemah karena jatuh
dengan mudah pada pesona seorang Lee Donghae, yang hanya seorang pelayan. Tanpa
disadarinya, Hyukjae yang duduk dihadapannya terlihat begitu terkejut saat
mendengar sebuah nama yang familiar baginya itu diucapkan. Hyukjae menelan
ludahnya kasar, berusaha mengatur napasnya kembali.
"Siapa kau bilang tadi? Donghae? Lee
Donghae??" Tanya Hyukjae sambil membulatkan kedua matanya, tak sabar.
Younghyun yang bingung dengan perubahan sikap seniornya itu hanya bisa
mengangguk.
**
Kyuhyun masih terdiam merenung dalam mobilnya. Hari
semakin larut dan mobil-mobil lain yang tadi berlalu-lalang di jalan raya
tampak berkurang. Kyuhyun hanya butuh seseorang untuk bisa ia ajak bicara dan
mengerti perasaannya. Ia merasa muak jika memikirkan tentang rumah, karena itu
ia merasa akan lebih baik jika ia tidak usah pulang saja malam itu. Kyuhyun
mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya, dan berniat menghubungi
seseorang. Di saat ia baru saja akan menekan kontak yang ditujunya, sebuah
panggilan masuk mengejutkannya dan ternyata dari seseorang yang memang ia
harapkan, Lee Hyukjae.
"Hyukjae hyung!" Sapa Kyuhyun dengan
semangatnya sudah sedikit membaik.
"................." Hyukjae mengatakan
sesuatu yang membuat mata Kyuhyun nyaris keluar karena melotot kaget dan juga
jantung yang seakan mencelos saking terkejutnya.
"M-mworago? Yak, berhenti bercanda." Balas
Kyuhyun yang menampik perkataan Hyukjae.
"..............."
"Yak, neo odiya? Kita bertemu sekarang juga!
Tunggu aku di sana!" Ujar Kyuhyun cepat dengan napas yang memburu. Setelah
mendengar penjelasan Hyukjae dari sebrang telponnya, ia mendadak kehilangan
fokusnya. Entah terlalu senang atau bahkan terlalu sulit mempercayainya. Ia
hanya merasa sesak di dadanya dan berharap bahwa apa yang dikatakan Hyukjae
adalah benar.
Kyuhyun kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan di
atas rata-rata menuju cafe dimana Hyukjae berada dan menunggunya.
Sesampainya di cafe itu, Kyuhyun segera keluar dari
mobilnya dan masuk dengan tergesa-gesa. Ia mengedarkan pandangan mencari
sunbae-nya.
"Hyung, apa maksud perkataanmu di telpon tadi?
Jelaskan padaku, jebal!" Pinta Kyuhyun yang terkesan memaksa saat ia telah
duduk dihadapan Hyukjae, dimana sebelumnya adalah tempat Younghyun.
"Tenanglah. Pesan minuman saja dulu, setelah itu
aku akan cerita." Balas Hyukjae. Kyuhyun tampak mulai menenangkan dirinya
dan menuruti perkataan Hyukjae.
"Sekarang ceritakan padaku." Ujarnya tak
sabar.
"Lee Donghae. Aku sudah menemukannya."
"J-jinjjayo?? Dimana? Dimana dia sekarang?"
Tanya Kyuhyun terbata-bata.
"Dia bekerja di restoran temanku."
"Restoran? Restoran apa? Dimana? Hyung, ayo kita
ke sana besok, eoh?" Kyuhyun semakin tak sabaran, sedangkan Hyukjae hanya
menatapnya iba.
"Tenanglah, Kyu. Aku mengerti perasaanmu.
Sayangnya aku lupa menanyakan apa nama restorannya. Tapi aku akan segera
mencari tahu. Jadi, bersabarlah. Kita pasti akan segera menemukannya."
Jelas Hyukjae berusaha menenangkan hoobae-nya itu. Mendengar itu semangat
Kyuhyun kembali meredup.
"Aku janji. Setelah aku tahu restoran itu, kita
akan segera menemuinya." Kyuhyun hanya terdiam.
"Sudah sangat larut. Sebaiknya aku kembali
sekarang." Ucap Hyukjae lagi seraya bangkit dari kursinya.
"Hyung" panggil Kyuhyun yang menghentikan
aksi Hyukjae untuk segera beranjak dari cafe itu.
"Waeyo?"
"Bisakah aku tinggal ditempatmu? Untuk malam ini
saja." Pinta Kyuhyun setengah memohon. Hyukjae kembali mendaratkan
pantatnya pada permukaan kursi dan menatap Kyuhyun penuh selidik.
"Terjadi sesuatu?"
"Itu.. Sebenarnya aku sedang kesal dengan
appa-ku. Appa mencoba menjodohkanku dengan anak temannya." Jawab Kyuhyun
dengan kepala tertunduk. Hyukjae mendesis tak percaya pada ucapan teman lamanya
itu.
"Dijodohkan? Tsk. Ada berapa orang lagi yang akan
mengatakan padaku bahwa mereka dijodohkan? Ini sungguh lucu." Ucap Hyukjae
dengan tawa meremehkan.
"Musuniriya?" Tanya Kyuhyun bingung.
"Baiklah, biar kutebak. Apa kau dijodohkan dengan
seseorang yang bermarga Kim?"
"Ne. Darimana kau tahu?"
"Apakah namanya Kim Younghyun?"
"Majayo. Bagaimana kau bisa tahu?"
"Jadi, apakah dia cantik?"
"Dia sangat cantik. Ah, ani. Maksudku.. Yak! Apa
kau mau berlagak sok detektif hah?" Melihat Kyuhyun yang mulai terbawa
emosi, Hyukjae hanya tertawa.
"Kau suka kan padanya? Mengaku saja, Kyu! Jika
kau suka, kenapa tidak kau terima saja perjodohan itu?"
"Yak, Hyukjae hyung! Berhenti bicara yang
tidak-tidak. Ah jinjja! Sekarang bawa saja aku kerumahmu. Ppali!" Sentak
Kyuhyun yang berusaha menutupi rasa malunya.
"Kau kira aku mengijinkanmu?" Balas Hyukjae
tak mau kalah.
"Hyung!" Teriakan dan tatapan Kyuhyun
terlihat begitu abstrak, membuat Hyukjae sampai takut untuk sekedar menatapnya
balik.
"Ah, arasseo arasseo.." Ujarnya pasrah dan
di balas seringai penuh kemenangan oleh Kyuhyun.
**
Suatu saat di lain hari, Donghae yang tengah melakukan
pekerjaannya sebagai salah satu pramusaji restoran tiba-tiba merasakan keanehan
pada tubuhnya. Ia mendadak lemas dengan keringat dingin yang membasahi
tubuhnya. Jantungnya berdebar tak stabil dan itu membuatnya sulit bernapas. Ia
pusing dan berkunang-kunang. Dengan cepat ia bertumpu pada salah satu meja yang
ada di restoran itu. Beruntung restoran sedang tidak ramai sehingga tak ada
seorangpun yang curiga. Ia berusaha sendiri mengendalikan tubuhnya itu hingga
ia merasa telah benar-benar membaik.
"Hae-ah, ada pelanggan yang baru saja datang di
meja itu. Cepat kau layani mereka. Aku akan layani yang di sana." Ujar
Sanghee, pelayan lainnya yang juga bekerja di restoran keluarga Kim dan itu
membuat Donghae sedikit tersentak.
"Ah, ne sunbaenim." Balas Donghae dengan
sikap seolah ia baik-baik saja.
Ini bukan kali pertama baginya merasakan dan mengalami
hal serupa. Donghae kembali dirundung kegelisahan jika ia harus diingatkan akan
kondisi kesehatannya. Mungkin akan lebih baik jika ia pergi ke dokter saja,
pikirnya.
Beberapa lama kemudian, Younghyun datang mengunjungi
restoran keluarganya itu. Donghae yang masih larut dalam kesibukannya tidak
menyadarinya sama sekali hingga tiba-tiba nampan berisi minuman yang ia bawa
harus meleset dari pegangannya dan jatuh mengenai Younghyun. Beberapa gelas
minuman tadi harus tumpah dan mengenai sepatu Younghyun. Donghae terkejut dan
segera membungkuk meminta maaf.
"Younghyun-ssi, mianhamnida. Jeongmal
mianhamnida. Naega jalmothaesseo." Ucap Donghae cepat kemudian berniat
membereskan kekacauan yang ia buat. Younghyun berusaha membantu Donghae namun
Donghae mencegahnya.
"Jangan sentuh itu. Biar aku saja. Aku tidak mau
kau sampai terluka." Ucap Donghae yang membuat Younghyun tersentuh.
"Sepatumu jadi kotor karena perbuatanku. Biar
kubersihkan."
"Anieyo, Hae-ssi. Gwenchana. Kau tidak perlu
melakukan itu. Aku bisa sendiri." Sergah Younghyun ketika Donghae sudah
membungkuk dibawahnya untuk membersihkan sepatunya.
"Donghae-ssi gwenchana.. Bangunlah.
Donghae-ssi.." Donghae sama sekali tak memedulikan perkataan Younghyun,
membuat gadis itu merasa tak enak dengan para pelayan lainnya yang menatap
bingung dan heran ke arah mereka.
**
Kyuhyun menepati janjinya untuk mengajak Louise
berkeliling, membuat gadis yang biasa disapa Lou itu begitu bersemangat. Tak
terasa hari sudah siang dan tiba saatnya untuk makan siang.
"Oppa! Aku lapar. Bagaimana kalau kita istirahat
dulu sambil makan di restoran itu? Eoh? Eoh?" Rengek Louise pada kakak
sepupunya yang terkenal cuek itu.
"Baiklah. Kau yang traktir ya!" Ujar Kyuhyun
seraya keluar dari mobilnya, meninggalkan Louise yang masih di dalam mobil
dengan tampang sebalnya.
Begitu mereka berdua masuk ke dalam restoran itu,
mereka cukup dikejutkan dengan sebuah pemandangan yang bagi Kyuhyun sangat
tidak menyenangkan.
"Oppa, lihat. Bukankah itu Younghyun? Kim
Younghyun putri tuan dan nyonya Kim yang dijodohkan denganmu?" Tanya
Louise dengan masih menatap ke arah Younghyun dan Donghae. Kyuhyun terdiam dan
mengikuti arah pandang sepupunya. Ia merasakan sesuatu yang aneh dalam dadanya.
Mungkinkah jika Kyuhyun cemburu pada apa yang dilakukan Donghae terhadap
Younghyun saat itu?