Sabtu, 17 Agustus 2013

JEALOUSY





"JEALOUSY"

Author :
Kxanoppa
Genre :
Romance
Tags :
Super Junior (find it by yourself), Cho Hanbyul (OC)
Rating :
All ages
Length :
One shot
Notes :
Semoga kalian suka ya, pls kasih komen/saran/kritik jg boleh. Mian klo byk typo, terlalu singkat, dan feelnya krg dpt. Author udah berusaha sebaik mgkn. Pls no bash, no copy-paste, no plagiarism. Ga keren kan klo punya cerita tp bkn hasil karya sendiri. Masa bikin ff aja nyontek? Wkwk. Kalian jg bisa mampir di sini
 :) Selamat membaca!

*Storyline*

Cho Hanbyul. Gadis mungil dan cantik itu terlihat ikut berdesakan di tengah lautan ELF, di pintu kedatangan internasional bandara Incheon. Lautan manusia dengan banner dan poster bertuliskan Super Junior itu terus menyerukan nama bias mereka masing-masing dan tidak mau mengalah untuk bisa berada di paling depan, menyambut idola mereka yang baru saja meenyelesaikan serangkaian konser bertajuk SS5 itu. Hanbyul terus berusaha mendapatkan posisi terbaiknya meski itupun tetap saja harus berdesakan dan terdorong dari sana-sini. Hanbyul tidak menyerah, sampai akhirnya boyband dengan anggota terbanyak se-asia itu menampakkan diri mereka. Para fans semakin menggila dan membuat Hanbyul harus rela kakinya terinjak dan perutnya tersikut. Hanbyul kini berada di belakang kerumunan dan hanya bisa mendengus kesal melihat kelakuan maniak Super Junior di sana.  Ia kesal karena ia jadi tak bisa melihat prianya. Ya, prianya yang adalah salah satu personil dari Super Junior dan sudah 4 bulan ini menjalin hubungan dengannya. Tidak ada satupun yang tahu mengenai hubungan mereka karena mereka memang merahasiakannya dari publik. Hanbyul berusaha berjinjit untuk bisa mengamati pria-pria tampan yang baru saja datang itu, dan ia tersenyum saat ditemukannya pria yang ia cari. Dikeluarkannya ponsel dari dalam tas kecilnya dan mulai diketiknya sebuah pesan dengan cepat. Setelah itu, Hanbyul dengan segera menuju kafe bandara dan menunggu prianya di sana.
**

Seorang pria tampan yang merupakan salah satu personil dari boyband idola itu terlihat mengeratkan segala perlengkapan penyamarannya. Topi, kacamata, masker, lalu jaket.
"hyung, sepertinya aku harus ke toilet." ujarnya pada Choi Siwon, salah satu hyungnya di Super Junior.
"arasseo. Jangan lama-lama, setelah itu cepatlah menyusul kami sebelum yeoja-yeoja itu menyerangmu." balas Siwon.
"ne!" ujarnya lagi kemudian berlalu ke arah toilet.
Namun tanpa sepengetahuan para member, manajer, dan juga para ELF, ia telah membelokkan arah jalannya. Bukan ke toilet, melainkan ke kafe yang ada di sana.

Ia berjalan tergesa-gesa dan mencari dimana gadisnya berada. Beruntung tak ada yang menyadarinya. Segera dilepaskannya kacamata dan maskernya begitu ditemukannya gadis yang ia cari.
"hei, nyonya Cho!" sapanya antusias dan duduk dihadapan gadis itu.
"hei, idola papan atas! Lama tak bertemu, kau semakin gempal saja. Sepertinya para hyung dan manajermu merawatmu dengan baik ya. Apalagi kau selalu bertemu dengan wanita cantik." balas gadis itu ketus.
"hei hei ada apa ini? Baru bertemu sudah mengajak ribut. Aku sangat merindukanmu, kau tahu?"
"memangnya aku tidak? Aku sampai rela terinjak dan terdorong sana-sini hanya demi melihatmu muncul... Setelah sekian lama..." balas gadis itu lagi.
"mianhae, nyonya Cho-ku sayang. Kau kan tahu aku ini seorang artis. Tapi percayalah, hanya kau yang selalu di hati dan pikiranku. Kuharap kau bisa selalu bersabar karena waktu pertemuan kita yang begitu sedikit dan sulit."
"arasseo, Kyu. Dan berhenti memanggilku nyonya Cho."
"wae? Bukankah margamu memang Cho?" tanya pria berhidung mancung dan berkulit putih itu.
"memang. Tapi rasanya aneh kalau kau yang memanggilku begitu." sungut Hanbyul.
Pria yang tak lain dan tak bukan adalah Cho Kyuhyun, magnae Super junior itu spontan menatap Hanbyul lurus. Menyipitkan matanya dan menunjukkan seringai nakalnya.
"wae?" tanya Hanbyul salah tingkah.
Kyuhyun meraih tangan Hanbyul dan menggenggamnya erat.
"Hanbyul-ah.." Kyuhyun mendesah pelan dan memandang gadisnya lembut. "ada sebuah tawaran untuk bermain film. Aku direkrut untuk jadi pemain utama. Bagaimana menurutmu?" lanjut Kyuhyun lagi, membuat Hanbyul melebarkan kedua matanya.
"Kau serius?? Tentu saja itu sangat bagus, Kyu! Aku selalu menantikanmu bermain sebuah film.." ujar Hanbyul antusias dan balas menggenggam tangan prianya.
"lalu apa genre film itu? Action, horor, komedi??" tanyanya lagi, penasaran.
"romance." jawab Kyuhyun pelan dan seketika membuat semangat Hanbyul memudar. Bahunya merosot dan genggaman yang tadinya begitu erat kini mengendur.
Hanbyul merasa nyeri di dadanya tapi ia berusaha meredakannya.
"ah, arasseo.." ujar Hanbyul lagi dengan senyum memaksa.
"para hyung juga mendukungku, mengingat selama ini aku selalu menolak tawaran bermain film dan drama. Belum lagi, bayaran untuk bermain di film ini cukup besar dan menggiurkan." terang Kyuhyun. "jadi bagaimana menurutmu?" lanjut Kyuhyun penuh harap.
"itu.. Itu bagus, Kyu. Tentu saja aku akan mendukungmu. Lakukanlah jika itu yang kau inginkan.." jawab Hanbyul sedikit terpaksa. Hatinya begitu nyeri saat tahu bahwa film yang akan dimainkan prianya adalah film romance. Hal yang selama ini ia takutkan bahkan menjadi momok dalam hidupnya selama menjalin hubungan dengan Kyuhyun. Ia tahu saat seperti ini akan tiba dan ia harus siap mental jika prianya harus beradu akting dengan lawan mainnya yang tentu saja seorang wanita. Dan yang paling penting, cantik.
"jinjjayo? Gomawo, Hanbyul-ah! Aku akan melakukan yang terbaik. Aku akan katakan pada manajer untuk menerima tawaran itu. Kau juga bisa datang ke lokasi syuting setiap hari untuk melihat dan mendukungku jika kau mau, Byul-ah.." ujar Kyuhyun gembira.
Hanbyul hanya menatap sayu pria dihadapannya. Ia tidak tega untuk mengacaukan suasana hati Kyuhyun yang begitu baik saat itu. Ia tidak bisa membohongi perasaannya sendiri bahwa ia cemburu. Ia begitu cemas memikirkannya dan merutuki dirinya sendiri karena dengan bodohnya menyetujui tawaran film itu.
"bagaimana aku bisa melihatmu setiap hari? Apa aku terlihat seperti seorang fans maniak untukmu? Bagaimana jika orang-orang curiga dengan hubungan kita?" ujar Hanbyul yang terdengar putus asa. Kyuhyun menghela napas seakan mengatakan 'kau benar'.
"mianhae, Byul-ah.. Tapi aku masih berharap kau mau bersabar. Sampai tepat waktunya nanti, aku akan perkenalkan kau sebagai kekasihku dihadapan publik." balas Kyuhyun lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jaketnya.
"kupikir aku harus segera kembali. Para hyung dan manajer bisa curiga jika aku terlalu lama. Ini untukmu, buka saat kau sampai di rumah. Aku akan menghubungimu lagi nanti." lanjut Kyuhyun kemudian beranjak dari kursinya berniat meninggalkan kafe itu. Namun sebelum ia benar-benar pergi, ia sempat berbalik dan mencium kening gadisnya cepat. Membuat Hanbyul menahan napas karena kaget.
"saranghae." ucap pria itu lagi sebelum menghilang dari pandangan Hanbyul.
**

Hanbyul telah sampai kembali ke kondominiun tempatnya tinggal. Tidak besar, tapi sangat nyaman. Ia kembali teringat percakapannya dengan Kyuhyun mengenai tawaran film itu. Dadanya mendadak nyeri kembali. Hal yang tidak-tidak terus terbersit dan berkecamuk dalam pikirannya. Ia menyesal karena tidak jujur saja saat itu. Apalagi melihat respon Kyuhyun yang begitu antusias saat Hanbyul menyetujuinya. Hanbyul melangkah masuk ke dalam kamarnya dan melepaskan mantelnya. Sebuah kotak hadiah berpita terjatuh dari dalam sakunya. Ia memungut itu dan membukanya. Sebuah kalung yang berkilau dan cantik. Dengan segera ia memakainya dan memandanginya di cermin. Hanbyul sangat senang dengan hadiah itu, tetapi hatinya terus merasakan nyeri jika ia harus diingatkan kembali tentang Kyuhyun.
"Kyu.. Bisakah kau tolak saja tawaran film itu? Aku tidak ingin melihatnya.." ujarnya lirih sambil terus memandangi kalung pemberian prianya itu di cermin.
**

Setelah benar-benar menerima tawaran film itu, Hanbyul yang kebetulan sedang ada waktu luang pergi mengunjungi Kyuhyun di lokasi syuting. Ia sempat ragu untuk datang, tapi mengingat itu dilakukan demi Kyuhyun, ia pun akhirnya datang juga. Berada di antara fans Kyuhyun atau yang biasa disebut Sparkyu, Hanbyul berdiri dan mengamati penuh antisipasi. Ia terus melemparkan pandangannya ke arah Kyuhyun dan tersenyum saat Kyuhyun balik menatapnya. Ia sadar bahwa ia adalah gadis yang beruntung bisa memiliki Kyuhyun, meski tak ada satupun yang mengetahui fakta itu.
Tiba saatnya bagi Kyuhyun untuk memulai aktingnya. Aktris yang menjadi lawan main Kyuhyun di film itu sangat cantik dan anggun, sangat berbeda jika dibandingkan dengan Hanbyul. Memikirkan itu membuat dada Hanbyul kembali nyeri. Ia bahkan sama sekali tidak diberitahu jika dalam film itu akan ada kiss scene, dimana prianya harus mencium wanita lain. Ia mengerti jika sebagai seorang artis, Kyuhyun harus bersikap profesional. Tapi Hanbyul tidak bisa melihat itu terjadi, apalagi dengan mata kepalanya sendiri. Ini gila! Hanbyul mengerutkan keningnya dan membulatkan matanya. Tubuhnya mematung karena tegang dan hatinya sakit. Kyuhyun terlihat ragu saat akan melakukannya dan sempat menatap Hanbyul cemas. Sutradara yang mengetahui itu marah dan memaksa Kyuhyun untuk segera menyelesaikannya. Di saat yang bersamaan, aktris lawan mainnya dalam film itu dengan cepat menarik Kyuhyun dan menciumnya. Semua yang ada di sana sangat terkejut, tak terkecuali Hanbyul. Hatinya seperti diiris, ia hanya bisa menutup matanya kesal dan airmata jatuh membasahi pipinya. Ia tidak tahan lagi dan segera berbalik untuk meninggalkan lokasi sambil berlari. Hingga tiba-tiba...

BUGH!

Hanbyul membuka matanya perlahan dan berusaha bangkit. Ia terkejut setelah menyadari dirinya yang baru saja terjatuh dari ranjangnya. Ternyata ia baru saja bermimpi. Mimpi yang buruk. Bahkan ia masih bisa merasakan dadanya yang nyeri akibat kejadian mengerikan yang ia alami dalam mimpi itu. Ia sangat cemas. Bagaimana jika mimpi itu jadi kenyataan dan Kyuhyun harus melakukan kiss scene dengan orang lain? Tidak, itu tidak boleh terjadi! Hanbyul segera meraih ponselnya untuk bisa menghubungi Kyuhyun, namun ternyata sudah ada sebuah pesan masuk dalam ponselnya.

From : Kyu
"Karena SS5 sudah selesai, sekarang aku diberi waktu istirahat. Bagaimana kalau siang ini kita bertemu? Di kafe biasa jam 10."

Selesai membaca itu, Hanbyul segera melihat jam. Kurang setengah jam lagi! Ternyata cukup lama dirinya tertidur. Ia pun segera bangkit dan bersiap. Ini adalah kesempatan untuknya bisa bicara jujur pada Kyuhyun.
**

Sesampainya di kafe itu, Hanbyul mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan mencari prianya. Begitu ditemukannya seorang pria dengan pakaian yang lain daripada yang lain, ia langsung menghampiri pria itu. Pria dengan topi, masker, kacamata baca, dan juga jaket.
"Kyu.." Sapa Hanbyul saat sudah berada di hadapan pria itu. Mendengar itu, Kyuhyun melepaskan masker yang menutupi mulutnya.
"Byul-ah.." Balas Kyuhyun pada gadis yang sudah duduk di hadapannya.
"Hari ini aku luang. Aku senang akhirnya kita punya waktu untuk bersama seharian." Lanjutnya antusias.
"Bagaimana dengan para hyungmu? Apa mereka tidak menanyakan kemana kau pergi?"
"Aku mengatakan pada mereka bahwa aku akan pulang mengunjung appa, eomma, dan ahra eonni. Mereka tidak akan curiga." Jawab Kyuhyun kemudian tersenyum.

Hening.

"Tentang film itu..--" ucap mereka secara bersamaan, membuat keduanya saling menatap heran sekaligus terkejut.
"Kau dulu saja, Kyu.."
"Ani.. Kau saja duluan.."
"Ehm, yang akan kubicarakan tidak begitu penting. Jadi kau dulu saja.." Elak Hanbyul sekali lagi. Ia hanya terlalu malu untuk mengakui kecemburuannya yang tanpa alasan. Mendengar itu, Kyuhyunpun mengalah dan memilih untuk lebih dulu melanjutkan ucapannya yang sempat terpotong.
"Baiklah. Tentang film itu.. Aku memutuskan untuk menolaknya." Hanbyul cukup terkejut mendengar perkataan prianya. Ada sedikit perasaan bersalah yang menelusup dalam hatinya.
"Wae? Bukankah kau sangat menginginkannya?" Tanya Hanbyul penasaran.
"Selama beberapa hari ini aku terus memikirkannya. Kau tahu kan, kalau aktingku tak cukup baik. Selama ini belum ada satupun film yang pernah kumainkan. Kurasa aku masih perlu waktu untuk belajar dan berlatih. Lagipula, aku juga tidak akan memaksakan diriku untuk melakukan sesuatu yang memang tidak sesuai dengan kemampuanku." Jelasnya panjang lebar. Hanbyul hanya bisa terdiam sambil terus mendengarkan.
"Aku bahkan sudah menghubungi produser film untuk merekrut Siwon saja. Semua orang tahu ia lebih baik dan lebih cocok untuk film itu.." Lanjut Kyuhyun lagi. Lagi-lagi Hanbyul hanya terdiam, lalu tersenyum sambil menatap Kyuhyun lekat.
"Kenapa kau menatapku seperti itu? Jadi apa yang mau kau bicarakan tadi?" Tanya Kyuhyun ikut penasaran.
"Ani. Eobseo. Ah, mau kemana kita hari ini? Ayo kita bersenang-senang seharian!" Kilah Hanbyul yang berusaha mengalihkan topik.
"Yak, kenapa kau tidak jadi cerita? Kau curang!" Protes Kyuhyun. Melihat sikap prianya yang begitu kekanakan membuatnya sangat gemas. Hanbyul mendekatkan wajahnya pada Kyuhyun dan mengecup pipi pria itu singkat.
"Kenapa hanya pipi? Yang ini juga donk!" Ujar Kyuhyun sambil memajukan bibirnya. Hanbyul yang melihat itu merasakan panas pada wajahnya. Ia begitu tersipu.
"Ah! Sudah jam berapa ini? Kyu, kajja! Bukankah kita harus bersenang-senang seharian ini? Jangan buang waktu lagi!" Balas Hanbyul cepat kemudian beranjak dan menarik Kyuhyun ikut dengannya.

Hanbyul sangat senang dan juga lega. Tuhan memberikan jalan keluar yang begitu baik untuk segala kecemasan dan ketakutannya. Bahkan setelah masuk ke dalam mobil Kyuhyun, Hanbyul tak henti-hentinya tersenyum. Membuat Kyuhyun heran, tetapi juga turut senang karena setelah perjalanan panjangnya dalam konser SS5, akhirnya ia bisa menghabiskan waktunya bersama dengan gadisnya lagi.
"Kyu.." Panggil Hanbyul saat Kyuhyun baru saja akan menjalankan mobilnya.
"Ne?"
"Saranghae.." Ucap Hanbyul sambil menggenggam salah satu tangan Kyuhyun. Mendengar itu, Kyuhyun sangat tersentuh.
"Percayalah, Byul-ah. Tak ada yang mencintaimu lebih baik dibandingkan aku." Balas Kyuhyun kemudian mencubit pipi Hanbyul gemas.
"Gomawo, mianhae-gu. Karena aku seringkali meragukan hal itu. Aku selalu takut jika sewaktu-waktu kau akan meninggalkanku demi wanita lain yang lebih segalanya daripada aku. Aku tahu, aku terlalu berlebihan. Tapi aku tidak rela jika kau harus bersama dengan wanita lain. Gomawo, karena sudah menolak tawaran film itu." Ucap Hanbyul lagi sambil tertunduk. Kyuhyun terkejut mendengar semua pengakuan itu, lalu tertawa.
"Kenapa tertawa?" Protes Hanbyul.
"Jadi kau cemburu?" Kyuhyun masih belum bisa menghentikan tawanya.
"Mwo? A-anieyo. Aku tidak bilang kalau aku cemburu!" Hanbyul berusaha menutupi rasa malunya dan mengalihkan pandangannya dari Kyuhyun.
"Kyeopta." Ucap Kyuhyun sambil terus memandangi gadisnya itu. "Byul-ah, berapa usiamu? Kenapa kau masih cemburu buta begitu? Dengar aku. Kau bisa pegang kata-kataku. Yang kucintai itu hanya Cho Hanbyul, dan aku tidak akan pernah mau menyakitinya. Meskipun aku seorang artis, aku akan terus berusaha semampuku untuk menjaga perasaannya. Aku janji, secepatnya, aku akan mengatakan pada semua orang bahwa hanya dialah satu-satunya kekasihku. Hanya Cho Hanbyul. Maukah kau menunggu sampai waktu itu tiba?" Ucap Kyuhyun panjang lebar, membuat Hanbyul terdiam dan juga sangat tersentuh.
Hanbyul menatap kembali manik mata gelap milik prianya itu, lalu mengangguk pasti dan tersenyum lega.
"Bagaimana kalau hari ini kita ke pantai saja?" Ajak Kyuhyun yang sudah pada posisi siap untuk melajukan mobilnya.
"Ide bagus." Balas Hanbyul sambil masih memandangi prianya.
Merekapun menghabiskan sisa hari itu dengan pergi ke pantai dan bersenang-senang bersama. Hanbyul sangat bahagia dan bersyukur. Sejak hari itu, ia berjanji untuk mulai lebih mempercayai Kyuhyun, dan tidak akan membiarkan rasa cemburu menguasai dirinya lagi. Ia berharap waktu bisa berjalan lebih lambat atau bahkan berhenti agar dirinya bisa bersama Kyuhyun lebih lama.

*END*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar